Sabtu, 13 Oktober 2012

Awas Al-Qur'an Palsu Buatan Amerika !


Awas Al-Qur'an Palsu Buatan Amerika !

Kepada seluruh kaum muslim
dimanapun berada , kami kabarkan
bahwa ada Al Qur’an Palsu yang
diberi nama Al-Furqon Al-Haq yang
pertama kali dicetak dan diterbitkan
dinegara muslim yaitu Kuwait dan Iraq.
yang disebarkan dan dicetak oleh
Amerika dan saudaranya yaitu Israel.


Al-Qur’an palsu (Al-Furqon Al-Haq)
yang diterbitkan dalam bahasa arab
dan telah diterjemahkan kedalam
bahasa inggris itu memiliki 77 surat
buatan dalam 366 halaman, diantara
nama-namanya adalah : Al-Fatihah, An-
Nur, As-Salam, Al-Mahabbah, Al-Masih,
Ats-Tsalluts, Al-Mariqin, Az-Zina, Al-
Makirin, Ar-Ruat, Al-Injil, Al-Asatir, Al-
Kafirin, At-Tanzil, At-Tahrif, Al-Jannah,
Al-Adha, Al-Abas, Asy-Syahid.



Dengan menggunakan basmalah yang
membingungkan yang menggabungkan
3 agama, Islam, Kristen dan Yahudi.



inilah basmalahnya :Artinya :
“dengan nama bapak kalimat ruh
tuhan yang esa tiga dalam satu satu
dalam tiga yang berbeda-beda”



Dan inilah contoh ayat-ayat dalam al-
qur’an palsu itu :
* Dalam surat Al-Muftarah :
Artinya : “wahai manusia sungguh
kamu telah mati dan kami hidupkan
kembali dengan kalimat injil al-haq
kemudian kami hidupkan (kembali)
dengan cahaya al-furqon al-haq”.



* Dalam surat Al-Masih :
Artinya : “dan kalian mengira bahwa
al-injil itu telah dirubah (palsukan)
sebagiannya dan kemudian kalian
mengingkarinya dibelakang punggung-
punggung kalian.”



Artinya : “dan kalian mengatakan :
kami telah beriman dengan Allah dan
apa-apa yang diturunkan Musa dari
Tuhannya kemudian kalian
mengingkarinya, dan barang siapa
yang menjadikan selain dari agama
kami sebagai agamanya maka tidak
akan diterima darinya dan inilah
perkataan orang-orang munafiq.”



mohon di sebarluaskan..!!
Dan ini semua ternyata ayat-ayat palsu
buatan Amerika dan musuh-musuh Islam
yang lainnya. ﻢﺴﺑ ﺏﻷﺍ ﺔﻤﻠﻜﻟﺍ ﺡﻭﺮﻟﺍ ﻪﻟﻹﺍ
ﺪﺣﺍﻮﻟﺍ ﺚﻠﺜﻣ ﺪﺣﻭﻷﺍ ﺪﻴﺣﻮﺘﻟﺍ ﺪﺣﻮﻣ ﺚﻴﻠﺜﺘﻟﺍ ﺎﻣ
ﺩﺪﻌﺗ ﺎﻬﻳﺃ ﺎﻳ ﺪﻘﻟ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻢﺘﻨﻛ ﻢﻛﺎﻨﻴﻴﺣﺄﻓ ﺎﺗﺍﻮﻣﺃ
ﺔﻤﻠﻜﺑ ﻞﻴﺠﻧﻹﺍ ،ﻖﺤﻟﺍ ﻢﻜﻴﻴﺤﻧ ﻢﺛ ﺭﻮﻨﺑ ﻥﺎﻗﺮﻔﻟﺍ
ﻖﺤﻟﺍ ﻢﺘﻤﻋﺯﻭ ﻥﺄﺑ ﻞﻴﺠﻧﻹﺍ ﻑﺮﺤﻣ ﻪﻀﻌﺑ
ﻢﺗﺬﺒﻨﻓ ﻪَّﻠُﺟ ﺀﺍﺭﻭ :ﻢﺘﻠﻗﻭ ﻢﻛﺭﻮﻬﻇ ﺎﻨﻣﺁ ﻪﻠﻟﺎﺑ
ﺎﻤﺑﻭ ﻲﺗﻭﺃ ﻰﺴﻴﻋ ﻢﺛ ،ﻪﺑﺭ ﻦﻣ ﻢﺗﻮﻠﺗ ،ﻦﻳﺮﻜﻨﻣ
ﻦﻣﻭ ﻎﺘﺒﻳ ﺮﻴﻏ ﺎﻨﺘﻠﻣ ﺎﻨﻳﺩ ﻞﺒﻘﻳ ﻦﻠﻓ ،ﻪﻨﻣ ﺍﺬﻫﻭ
ﻝﻮﻗ ،ﺔﺤﺗﺎﻔﻟﺍ ﻦﻴﻘﻓﺎﻨﻤﻟﺍ ,ﻡﻼﺴﻟﺍ ،ﺭﻮﻨﻟﺍ ،ﺔﺒﺤﻤﻟﺍ
،ﺢﻴﺴﻤﻟﺍ ،ﺙﻮﻟﺎﺜﻟﺍ ،ﻦﻴﻗﺭﺎﻤﻟﺍ ،ﺐﻠَّﺼﻟﺍ ،ﺎﻧﺰﻟﺍ
،ﻦﻳﺮﻛﺎﻤﻟﺍ ،ﺓﺎﻋﺮﻟﺍ ،ﻞﻴﺠﻧﻹﺍ ،ﺮﻴﻃﺎﺳﻷﺍ
،ﻦﻳﺮﻓﺎﻜﻟﺍ ،ﻞﻳﺰﻨﺘﻟﺍ ،ﻒﻳﺮﺤﺘﻟﺍ ﺔﻨﺠﻟﺍ 

Minggu, 16 September 2012

AL Kisah - ( Sedekah )

Kisah ini didapatkan dari Riyadh Saudi Arabia. Di sebuah desa Huraimla, ada seorang wanita yang sudah dinyatakan oleh Dokter terkena kanker darah, kondisi fisiknya sudah tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Untuk merawat dirinya dan memenuhi semua keperluannya, dia mendatangkan pembantu dari Indonesia. Pembantu ini adalah seorang wanita yang taat beragama.
Satu minggu setelah bekerja, Majikan merasa pekerjaannya dianggap bagus. Majikan wanita selalu memperhatikan apa yang dia kerjakan.

Suatu waktu si Majikan memperhatikan kelakukan aneh si pembantu. Pembantunya ini sering sekali ke kamar mandi dan berdiam cukup lama.
Dengan tutur kata yang lemah lembut si Majikan bertanya. "Apa yang sebenarnya engkau lakukan di kamar mandi?" Pembantu itu tidak menjawab, tetapi justru menangis tersedu-sedu. Si majikan menjadi iba dan kemudian menghiburnya sambil menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Akhirnya Pembantunya itupun bercerita bahwa dirinya baru 20 hari melahirkan anaknya.

Karena desakan ekonomi itulah dia terpaksa berangkat bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.
"Saya harus membuang air susu saya Bu, kalau tidak dibuang dada saya terasa sesak dan penuh karena tidak disusu oleh anak saya."
Air susu yang menumpuk dan tidak tersalurkan itulah yang membuatnya sakit sehingga harus diperas dan dibuang di kamar mandi.
"Subhanallah, Anda berjuang untuk anak dan keluarga Anda," kata majikan. Ternyata Majikannya tidak seburuk seperti yang diceritakan di koran-koran atau televisi.

Seketika itu juga si majikan memberikan gajinya secara penuh selama 2 tahun sesuai dengan akad kontraknya dan memberikannya tiket pulang.
"Kamu pulanglah dulu, uang sudah saya berikan penuh untuk 2 tahun kontrakmu, kamu susui anakmu secara penuh selama 2 tahun dan jika kamu igin kembali bekerja kamu mengubungi telepon ini sekaligus.

Si majikan waktu itu hanya menggelengkan kepala bahwa apa yang kamu tinggal lebih berharga dari pada mengurus saya.

Setelah pembantu itu pulang, majikan mengalami perubahan luar bisa. Pikirannya menjadi terfokus pada kesembuhan dan hatinya menjadi sangat senang karena dapat membantu orang yang sedang kesulitan.

Hari-harinya tidak lagi memikirkan sakitnya lagi, yang ada hanyalah rasa bahagia. Sebulan kemudian dia baru kembali lagi ke rumah sakit untuk kontrol.

Dokter yang menanganinya segera melakukan pemeriksaaan mendetail. Tapi apa yang terjadi?

Dokter yang menangani awal tidak melihat ada penyakit seperti diagnosa sebelumnya. Dia tidak melihat ada penyakit kanker darah yang diderita pasiennnya. Dokter itu terkagum-kagum, bagaimana mungkin bisa sedahsyat dan secepat itu penyakitnya bisa sembuh, apalagi kanker darah. Apa telah terjadi salah diagnosa?

Akhirnya Dokter itupun bertanya, apa sebenanrnya yang telah dilakukan oleh pasien.
Wanita itupun menjawab, "Saya tidak melakukan apa-apa dengan sakit saya, mungkin sedekah yang telah saya lakukan ke pembantu saya telah membantuku sembuh, nyatanya setelah saya menolong hati saya menjadi lebih bergairah untuk sembuh dan hidup, saya mempunyai pembantu yang sedang menyusui anaknya tapi susu itu tidak dapat disalurkan dan harus dibuang di kamar mandi."

Saya menangis apabila mengingat akan keadaannya,akhirnya pembantu itu saya suruh pulang agar bisa menyalurkan air sususnya dan dia sehat dan anaknya juga bisa sehat. Mungkin dengan itu akhirnya sakit saya sembuh Dokter.

Dokter itupun akhirnya tersadar, bahwa diagnosa dan sakit apapun bisa sembuh karena Allah SWT memang menghendakinya, 'Obatilah orang yang sakit dengan sedekah.'

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...

Wslm...


Lentera Hati Motivation
https://www.facebook.com/Lentera.Hati.Motivation

Senin, 10 September 2012

BERSYUKUR [Ayat ayat Syukur]


Definisi Syukur :
Memuji, berterima kasih dan merasa berhutang budi kepada Allah atas karunia-Nya, bahagia atas karunia tersebut dan mencintai-Nya dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya.

Kewajiban Bersyukur :


“Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepadaNya kamu menyembah.” (QS. Al Baqarah: 172).


“Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al Ankabut : 17)


“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari-Ku.” (QS. Al Baqarah: 152)


“Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.” (QS. Az-Zumar: 66)


Mengapa Harus Bersyukur :


“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An Nahl: 78)


“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al Qashas : 73)


“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?” (QS. Yasien 33-35)


“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.


Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim : 32-34)


“Ini adalah anugerah dari Tuhanku, agar ia mencoba aku, apakah aku bersyukur ataukah aku kufur. Siapa yang bersyukur, sesungguhnya ia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan siapa yang kufur, sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya dan Maha Mulia.” (QS. An Naml: 40)


“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS. An Nahl :16)


“Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al Qashash : 70)



Manfaat Bersyukur :


“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)


“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al Luqman : 31)


“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nisaa’ : 147)


“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali Imran:145)


“Bersyukur atas nikmat Allah akan melestarikan nikmat tersebut.” (HR. Ad Dailami)


Ibnu `Abbas menceritakan, Rasulullah bersabda, “Orang pertama yanag akan dipanggil untuk masuk surga adalah orang-orang yang senantiasa memanjatkan puji syukur kepada Allah, yaitu orang-orang yang senantiasa memuji Allah dalam keadaan lapang dan dalam keadaan sempit” (Tanbihul Ghafilin 197)


Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya sebaik-baik hamba Allah adalah orang yang suka memanjatkan puji dan syukur kepada Allah” (Riyadhus Shalihin 27)



Cara Bersyukur :


“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: `Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?` Tentu mereka akan menjawab: `Allah.` Katakanlah : `Segala puji bagi Allah`; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. ” (QS Luqman : 25)


“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.” (QS. Al Kautsar : 1-2)


“Bahwasanya Nabi SAW, apabila datang kepadanya suatu perkara yang menggembirakan atau mendapatkan kabar gembira, beliau langsung bersyukur sujud, bersyukur kepada Allah SWT.” (HR Abu Dawud)



Kebanyakan Manusia Tidak Bersyukur :


“Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (QS. Al A’raf 16-17)


“Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas umat manusia, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukurinya.” (QS. Yunus: 60).


“Katakanlah: ‘Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencara di darat dan di laut yang kamu berdo’a kepadaNya dengan berendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengetakan): ‘Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari bencana ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur’. Katakanlah: ‘Allah menyelamatkan kamu daripada bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukanNya.” (QS. Al An’am: 63-64).


“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?” (QS. Al-Fathir: 3)


“Dan ketika Kami (Allah) memberikan nikmat kepada manusia, ia memalingkan muka dan bersikap angkuh, dan ketika ia ditimpa keburukan ia berputus asa.” (QS. Al Isra’ : 83)


“Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 243)



Ancaman bagi yang Tidak Bersyukur:


“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)


“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.” (QS. Al Hajj : 38)


“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): `Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.`Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.” (QS. Saba` : 15-17)



LENTERA HATI motivation 

Jumat, 10 Agustus 2012

Malam Lailatul Qadar



Laylatul Qadar atau Malam al-Qadar telah diketahui umum sebagai malam yang amat istimewa buat seluruh umat Islam. Ia berdasarkan ayat al-Quran dari surah al-Qadr . Firman Allah SWT :

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Quran) ini pada Malam Lailatul-Qadar, Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui apa dia kebesaran Malam Lailatul-Qadar itu? Malam Lailatul-Qadar lebih baik daripada seribu bulan. Pada Malam itu, turun malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, kerana membawa segala perkara (yang ditakdirkan berlakunya pada tahun yang berikut); Sejahteralah Malam (yang berkat) itu hingga terbit fajar!”

(Quran, Al-Qadr 97: 1-5)

Di Malam ini jugalah Nabi SAW bersungguh-sungguh beribadat melebihi malam-malam Ramadhan yang lain. Disebutkan di dalam sebuah hadith :-


Artinya : Adalah Nabi SAW, beribadat dengan (lebih) bersungguh dan kuat di sepuluh malam terakhir Ramdhan, tidak sebagaimana baginda di malam-malam yang lain" ( Riwayat Muslim, no 1175 )


Sebuah lagi hadis mengatakan :-


انه كان يعتكف فيها ويتحرى ليلة القدر خلالها


Artinya : "Adalah Nabi SAW beriktikaf padanya dan berusaha mencari malam al-qadar darinya (malam-malam ramadhan)" ( Riwayat al-Bukhari & Muslim)


أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا دخل العشر أحيا الليل وأيقظ أهله وشد مئزره


Artinya : " Apabila telah masuk 10 terakhir bulan Ramadhan, maka Nabi menghidupkan malam, membangunkan isterinya dan mengetatkan kainnya (tidak menyetubuhi isterinya kerana amat sibuk dengan ibadah yang khusus)" ( Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Tanda Malam Lailatul Qadar


[1] Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallAllahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh /terpercaya)

[2] Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.

[3] Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

[4] Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallAllahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim) (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/149-150)

Sabda Nabi SAW :

من يقم ليلة القدر فيوافقها..


Artinya : Barangsiapa yang menghidupkan malam qadar ini dan mendapatnya..." ( Riwayat Muslim )
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Artinya : Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar ( Al-Qadr : 5 )
Doa Terpenting Semasa Lailatul Qadar

Allah s.w.t pernah menegur manusia yang lupa doa untuk akhirat mereka di masa puncak kemakbulan doa. Anataranya seperti hari Arafah, sebagaimana dinyatakan dalam firmanNya :-


فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ


Artinya : Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat ( Al-Baqarah : 200 )

Jelas dalam ayat diatas Allah s.w.t menegur manusia yang lupakan kebaikan akhiratnya.

Lihat doa yang diingini Allah s.w.t :-

وِمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Artinya : "Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: ""Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" ( Al-Baqarah : 201 )

Di malam-malam akhir ramadhan ini target utama kita adalah mendapatkan keampunan Allah s.w.t. Inilah yang disebut dalam jawapan nabi s.a.w kepada Aisyah r.a :-

وقالت عائشة ـ رضي الله عنها ـ : يا رسول الله إن وافقت ليلة القدر، فما أقول ؟ قال: قولي: اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Artinya : "Berkatalah Aisyah , Wahai Rasulullah, jika aku berkesempatan bertemu Malam Al-Qadar, apakah yang perlu aku katakan (doa) ? Bersabda Nabi : " Sebutlah doa " Ya Allah sesungguhnya dikaulah maha pengampun , dan amat suka memberi ampun, maka berikanlah daku keampunan"

Semoga kita diberikan kekuatan ibadah dan keikhlasan di waktu malam tersebut...Amin


https://www.facebook.com/Lentera.Hati.Motivation

Senin, 06 Agustus 2012

Nuzul Qur'an

Peristiwa Nuzul Al-Quran merupakan peristiwa turunnya ayat al-Qur'an yang pertama kepada Nabi Muhammad s.a.w. hingga seterusnya bertahap tahap menjadi lengkap sebagaimana kitab al-Quran yang ada pada hari ini.

Peristiwa Nuzul Al-Quran berlaku pada malam Jumaat, 17 Ramadan, tahun ke-41 daripada usia Nabi Muhammad s.a.w. ketika baginda sedang beribadat di Gua Hira, bersamaan dengan tanggal 6 agustus 610M.
Perkataan "Nuzul" bererti turun atau berpindah dari atas ke bawah. Bila disebut bahawa Al-Quran adalah mukjizat terbesar Nabi SAW maka ianya memberi makna terlalu besar kepada umat Islam terutamanya yang serius memikirkan rahsia al-Quran.

Ayat al-Quran yang mula-mula diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. melalui perantaraan Malaikat Jibril ialah lima ayat pertama daripada Surah Al-Alaq.

☀°•.¸¸.☀°•.¸¸.☀°•.¸¸.☀____
_______°•.¸¸.☀°•.¸¸.☀°•.¸☀

Apakah Al Qur'an itu...?

dan Al Qur'an Menjawab.....


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ



Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

:
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya . (QS. 15:9)
°•.¸¸.☀°•.¸¸.☀___________°
•.¸¸.☀°•.¸¸.☀°•.¸☀
Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. 17:82)

Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa 12, (QS. 2:2) (al-baqarah:2)

#Al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (QS. 45:20) [Al-Jaatsiyah:20]

#(Al-Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. 3:138) [Aali 'Imran:138]

#Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada ilah-ilah yang lain disamping Allah?". Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Ilah Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)". (QS. 6:19) [Al-An'aam:19]

#Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. 17:82)[Al-Israa':82]

#Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya? (QS. 21:10) [Al-Anbiyaa';10]

#keterangan-keterangan (mu'jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan, (QS. 16:44)[An-Nahl:44]

#Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (QS. 13:19) [Ar-Ra'd:19]


☀°•.¸¸.☀°•.¸¸.☀°•.¸¸.☀____
_______°•.¸¸.☀°•.¸¸.☀°•.¸☀


Ramadan (b. Arab: رمضان, transliterasi: Ramaḍān, terjemahan harfiah: "panas terik") (biasa digelar "Ramadan Al-Mubarak") adalah merupakan bulan yang ke-9 dan bulan paling suci di dalam kalendar Islam. Seperti bulan Islam lain, bulan ini mempunyai 29 atau 30 hari. Pada bulan ini umat Islam ini diwajibkan berpuasa seperti yang termaktub dalam al-Qur'an yang bermaksud:

“ Bulan Ramadan, yang di dalamnya diturunkan al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang menjelaskan petunjuk dan (menjelaskan) perbezaan (antara yang benar dan salah). Oleh itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah dia berpuasa pada bulan itu... ”

— surah Al-Baqarah, ayat 185

Bulan Ramadan merupakan masa untuk umat Islam berfikir dan merenung diri sendiri, bersolat, membuat kebajikan dan meluangkan masa dengan keluarga serta sahabat handai. Diharapkan dengan berpuasa dari fajar hingga senja umat Islam akan dapat mempertingkatkan disiplin diri dan menjadi pemurah, dengan mengingati kesusahan hidup sebahagian manusia yang miskin papa [1].

"Semoga kita Selalu di limpahkan rahmat dan hidayahnya...."

https://www.facebook.com/Lentera.Hati.Motivation

(Youtube NuZul Qur'an)
http://www.youtube.com/watch?v=eo1fx8qApgk

 
☀°•.¸¸.☀semoga Bermanfaat☀°•.¸¸.☀

(sharingLah ke krabat muslim di fb anda.... "sebarkanLah walau satu ayat"....semoga bermanfaat dunia dan akhirat dan mendapatkan hidayahnya)


Jumat, 27 Juli 2012

Video warga syi'ah melakukan ritual sesat di "Ka'bah" mereka di Iran


Video warga syi'ah melakukan ritual sesat di "Ka'bah" mereka di Iran


Inilah kekufuran syiah:
"Sesungguhnya Allah akan memasukkan ke dalam surga siapa saja yang mentaati imam Ali WALAUPUN IA MENDURHAKAI ALLAH, dan sesungguhnya Allah akan memasukkan neraka siapa saja yang menentang imam Ali WALAUPUN IA MENTAATI ALLAH TA'ALA."(Lihat kitab "Kasyful Yakin fi Fadhail Amiril Mukminin" karya Hasan bin Yusuf Al-Muthahhir Al-Hulli, hal.8)
Mereka berkata: "Seungguhnya ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, dialah yang membagi surga dan neraka. Dia akan memasukkan penduduk surga kedalamnya dan penduduk neraka kedalamnya." (Lihat kitab "Bashair Ad-Darajaat" karya Ash-Shaffar, 8/235)
"Sesunggunya Fathimah radhiallahu ‘anha adalah titisan tuhan yang menjelma dalam bentuk seorang wanita." (Lihat kitab "Al-Asrarul Fathimiyyah" karya Muhammad Al-Mas'udi, h. 355)
Salah satu kekurangajaran syiah dalam masalah agama adalah lelucon Syi'ah di Iran, yaitu membuat "Ka'bah" dan menyanyi seperti penyanyi dangdut atau rocker. Lihat video  ini.
(saif al battar/arrahmah.com)

  YouTube home London 2012 Live

GEMPAR..!! Bongkar Kesesatan dan bahaya SYIAH..!!




WAJAH RASULULLAH OLEH SYIAH? PENGHINAAN BESAR TERHADAP ISLAM! 

 

SYIAH SESAT - TV3 Bongkar Kesesatan SYIAH 

 

Rabu, 25 Juli 2012

Menghias Hati dengan Menangis

“Andai kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Indahnya hidup dengan celupan iman. Saat itulah terasa bahwa dunia bukan segala-galanya. Ada yang jauh lebih besar dari yang ada di depan mata. Semuanya teramat kecil dibanding dengan balasan dan siksa Allah swt.

Menyadari bahwa dosa diri tak akan terpikul di pundak orang lain

Siapa pun kita, jangan pernah berpikir bahwa dosa-dosa yang telah dilakukan akan terpikul di pundak orang lain. Siapa pun. Pemimpinkah, tokoh yang punya banyak pengikutkah, orang kayakah. Semua kebaikan dan keburukan akan kembali ke pelakunya.

Maha Benar Allah dengan firman-Nya dalam surah Al-An’am ayat 164. “…Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan.”

Lalu, pernahkah kita menghitung-hitung dosa yang telah kita lakukan. Seberapa banyak dan besar dosa-dosa itu. Jangan-jangan, hitungannya tak beda dengan jumlah nikmat Allah yang kita terima. Atau bahkan, jauh lebih banyak lagi.

Masihkah kita merasa aman dengan mutu diri seperti itu. Belumkah tersadar kalau tak seorang pun mampu menjamin bahwa esok kita belum berpisah dengan dunia. Belumkah tersadar kalau tak seorang pun bisa yakin bahwa esok ia masih bisa beramal. Belumkah tersadar kalau kelak masing-masing kita sibuk mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan.

Menyadari bahwa diri teramat hina di hadapan Yang Maha Agung

Di antara keindahan iman adalah anugerah pemahaman bahwa kita begitu hina di hadapan Allah swt. Saat itulah, seorang hamba menemukan jati diri yang sebenarnya. Ia datang ke dunia ini tanpa membawa apa-apa. Dan akan kembali dengan selembar kain putih. Itu pun karena jasa baik orang lain.

Apa yang kita dapatkan pun tak lebih dari anugerah Allah yang tersalur lewat lingkungan. Kita pandai karena orang tua menyekolah kita. Seperi itulah sunnatullah yang menjadi kelaziman bagi setiap orang tua. Kekayaan yang kita peroleh bisa berasal dari warisan orang tua atau karena berkah lingkungan yang lagi-lagi Allah titipkan buat kita. Kita begitu faqir di hadapan Allah swt.

Seperti itulah Allah nyatakan dalam surah Faathir ayat 15 sampai 17, “Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.”

Menyadari bahwa surga tak akan termasuki hanya dengan amal yang sedikit

Mungkin, pernah terangan-angan dalam benak kita bahwa sudah menjadi kemestian kalau Allah swt. akan memasukkan kita kedalam surga. Pikiran itu mengalir lantaran merasa diri telah begitu banyak beramal. Siang malam, tak henti-hentinya kita menunaikan ibadah. “Pasti, pasti saya akan masuk surga,” begitulah keyakinan diri itu muncul karena melihat amal diri sudah lebih dari cukup.

Namun, ketika perbandingan nilai dilayangkan jauh ke generasi sahabat Rasul, kita akan melihat pemandangan lain. Bahwa, para generasi sekaliber sahabat pun tidak pernah aman kalau mereka pasti masuk surga. Dan seperti itulah dasar pijakan mereka ketika ada order-order baru yang diperintahkan Rasulullah.

Begitulah ketika turun perintah hijrah. Mereka menatap segala bayang-bayang suram soal sanak keluarga yang ditinggal, harta yang pasti akan disita, dengan satu harapan: Allah pasti akan memberikan balasan yang terbaik. Dan itu adalah pilihan yang tak boleh disia-siakan. Begitu pun ketika secara tidak disengaja, Allah mempertemukan mereka dengan pasukan yang tiga kali lebih banyak dalam daerah yang bernama Badar. Dan taruhan saat itu bukan hal sepele: nyawa. Lagi-lagi, semua itu mereka tempuh demi menyongsong investasi besar, meraih surga.

Begitulah Allah menggambarkan mereka dalam surah Albaqarah ayat 214. “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”

Menyadari bahwa azab Allah teramat pedih

Apa yang bisa kita bayangkan ketika suatu ketika semua manusia berkumpul dalam tempat luas yang tak seorang pun punya hak istimewa kecuali dengan izin Allah. Jangankan hak istimewa, pakaian pun tak ada. Yang jelas dalam benak manusia saat itu cuma pada dua pilihan: surga atau neraka. Di dua tempat itulah pilihan akhir nasib seorang anak manusia.

“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS. 80: 34-37)

Mulailah bayang-bayang pedihnya siksa neraka tergambar jelas. Kematian di dunia cuma sekali. Sementara, di neraka orang tidak pernah mati. Selamanya merasakan pedihnya siksa. Terus, dan selamanya.

Seperti apa siksa neraka, Rasulullah saw. pernah menggambarkan sebuah contoh siksa yang paling ringan. “Sesungguhnya seringan-ringan siksa penghuni neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang lebih berat siksaannya daripada itu, padahal itu adalah siksaan yang paling ringan bagi penghuni neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Belum saatnyakah kita menangis di hadapan Allah. Atau jangan-jangan, hati kita sudah teramat keras untuk tersentuh dengan kekuasaan Allah yang teramat jelas di hadapan kita. Imam Ghazali pernah memberi nasihat, jika seorang hamba Allah tidak lagi mudah menangis karena takut dengan kekuasaan Allah, justru menangislah karena ketidakmampuan itu.
 
http://www.facebook.com/Lentera.Hati.Motivation

*♧°˚˚˚°♧*Selamat Berpuasa*♧°˚˚˚°♧*


Merindukan Purnama

Seandainya anak Adam memiliki dua lembah yang dipenuhi harta kekayaan, dia pasti menginginkan lembah yang ketiga” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas)

Hadits diatas menunjukan betapa manusia tiada memiliki rasa puas, bener gak? mari duduk manis sambil ngabuburit dan dengerin cerita saya :) kemarin saya bertemu dengan seorang sahabat saya, seorang perempuan cantik, meskipun dia kini bukan lagi photo model, tapi cantiknya tak pudar, muda, S2 lulusan luar negeri bergelar LLM, senyumnya manis, kalau cuma dibandingkan dengan senyum manisnya Dian Sastro aja sih kalah Dian, hehehe :) bener ! sahabat saya yang satu ini memang cantik, dimata saya perempuan ini tanpa cela
Setelah mengisi jam demi jam dengan cerita masa lalu, berselingan dengan tawa renyah, tiba tiba sahabat saya ini bilangDe, dulu kita bahagia yah walaupun kita gak punya apa apa:) wak waw, ada apa nih dalam hati saya “bukannya elo udah punya segalanya sist” dan jawabannya membuat saya tertegun “hidup gue hampa, kosong, gak tahu bahagia itu kaya apa De” waduh !! kalau menyimak caranya becanda dan peningkatan signifikan pada taraf kemakmurannya, rasanya saya tidak percaya dia tidak bahagia, semua terlihat baik-baik saja :(
Lalu bisa ditebak, saya bengong dan merenung, apa sebenarnya yang ia cari di dunia ini? sejak lepas subuh hingga jelang maghrib, bahkan lebih banyak lagi yang membutuhkan waktu lebih hingga jauh melewati isya ia masih bekerja, sungguh waktu ibadah semakin sempit, mungkin ini yang membuat hidupnya hampa, ketika manusia tak tahu apa yang dicari, mereka kehilangan ALLAH !! ketika mereka mencari yang hilang tapi tak tahu apa yang hilang, ia kehilangan ALLAH
Kisah klasik para pencari dunia adalah hampa, kosong !!
Renungan ini menampar saya, lalu dalam barisan manakah saya berada? alih-alih berada di barisan “Para Pencari Tuhan” (kaya judul buku saya yang bagus itu yah?), atau seperti sebagian besar dari kita, bahkan hampir semua dari kita bergegap gempita dalam barisan “Para Pencari Dunia”
Saya tidak malu mengakui-nya, malu mengaku mencintai ALLAH tapi dunia yang saya uber,  hari demi hari berlalu, dan kesibukan memburu rizki duniawi itu seolah tidak berjeda.
Lalu apa yang saya dapat?
Saya mencoba merekam perjalan hidup saya, di masa lalu  begitu banyak hal-hal sepele yang mampu menghadirkan kebahagiaan tak terkira, bisa merasakan bahagianya berenang-renang di sungai yang airnya berkilau jernih? Sekarang diantara banyak yang rumahnya ada kolam renang, tapi kebahagiaan mandi di sungai orang-orang dusun itu nggak kalah seru nya dengan orang kaya yang mandi di kolam renangnya sendiri, bahkan kolam renang lebih sering gak kepakenya tuh, pajangan saja :)
Bahkan banyak orang kaya yang langit-langit rumahnya dicat seperti awan beneran, namun kebahagiaan yang sesungguhnya bukan langit buatan, bukan sungai buatan, bahagia justru saat awan itu benar-benar awan, orang kaya punya langit di rumahnya, orang dusun punya langit beneran yang luasnya masya ALLAH :)
Hal-hal “sepele” ini justru yang membuat saya bahagia, masih mampu membuat hati saya bahagia? bukan perubahan karir, kedudukan, taraf ekonomi, pergaulan, pacar ganteng, dan semua yang yang dimiliki sahabat saya, bukan.. bukan itu :(
Seandainya anak Adam memiliki dua lembah yang dipenuhi harta kekayaan, dia pasti menginginkan lembah yang ketiga” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
Mengapa tidak berbatas? Sebab keserakahan itu adiktif. Sedangkan ciri khas kecanduan adalah kebutuhan akan dosis yang lebih besar lagi, lagi, lagi… inilah dunia, kalau kita sudah terbiasa menyantap hutan, gunung, dan meminum samudera raya. Jangan harap bisa terpuaskan oleh sepotong cakar ayam dan segelas teh jahe hangat dalam suasana egaliter :)
Makanya, ALLAH mewajibkan kita menjalani simulasi perang melawan keserakahan. Di bulan ramadhan ini, kita merasakan kembali kelaparan sepanjang hari dan betapa nikmat makanan paling sederhana kala berbuka puasa walau dengan sebiji kurma. Kita diingatkan pada kodrat kita
Selamat Menjalankan Ibadah Ramadhan, selamat menjadi tamu ALLAH http://www.facebook.com/Lentera.Hati.Motivation



Selasa, 24 Juli 2012

Berdiri Di Atas Takdir

Betul bahwa hidup tak selalu indah, betul bahwa hidup tak selalu menyuguhkan semua yang saya inginkn, betul bahwa semua yang saya inginkan tak semua bisa saya miliki, betul bahwa kadang hidup ini terasa lebih pahit dari pare rebus dan lalapan daun pepaya, betul bahwa kadang saya tertipu dengan dunia, saya tersakiti oleh kata kata orang yang harusnya tidak saya masukan hati,

Kadang bodohnya saya, saya mabuk oleh cinta manusia yang tidak mencintai saya *parah*, saya bahkan pernah jatuh bangun mempertahankan hubungan yang sudah kolaps menunggu mati “udah jelas jelas orangnya gak mau” hehehe… cinta ama bodoh emang beda tipis, pernah saya kadang ingin berteriak oleh keputusan orang tua saya yang tak sejalan, dan bahkan hancur oleh keingin keinginan … dunia oh dunia, kata Ayah saya dunia itu ujungnya tanah bukan langit :) 

Iya semua manusia pasti mengalami kondisi sulit, dalam kadar kesulitan yang berbeda beda tentunya, yang menurut saya berat mungkin ringan untuk yang lain, gelap tak jelas,  kian hari bukan kian terang tapi kian menggelisahkan.  Seluruh jalan terasa buntu, tangisan setimbun masalah hidup, tapi beginilah hidup selama masih bernapas selama itu pula masalah akan datang, jangan sombong yang sekarang sedang bahagia, bentar lagi kolaps !! tukeran, hidup itu selalu berputar, hari ini sedih besok bahagia :) 

Lalu bagaimana agar terhindar dari semua yang menyakitkan itu De” menghindar? manalah bisa, saya dan kita semua hanya manusia yang hadir didunia ini sebagai khalifah dan kita semua didunia ini menjalankan takdir kita masing masing, lahir dengan perjalanan hidup masing masing, datang sendiri, pulang sendiri, kan gitu yah? ALLAH maha Adil, setiap cobaan sesuai takaran kemamapuan masing masing, ALLAH aja yakin saya kuat, masa saya gak yakin !! jreng jreng !! jangan bilang beriman kalau gak teruji, jleb jelb !!
Pesen guru ngaji saya nih: TOP banget !! “Setiap ujian dan kerumitan hidup itu bukti kasih sayang ALLAH, kalau ALLAH gak perduli ngapain diuji, biarin aja tersesat kesenangan sesaat, terjerumus, nyemplung dan hancur, ujungnya kekal di neraka” mau? saya sih gak mau !
Jadi yang bisa saya lakukan adalah menerima semua takdir hidup, sepahit apapun, seperih apapun, mau nolak kaga bisa :) ikhlas gak ikhlas waktunya gagal ya gagal, sabar gak sabar waktunya kehilangan yang kehilangan, mau nangis darah tetap kehilanga, jadi mendingan terima sambil ngelus dada terus bilang deh “ya ALLAH kuatkan hamba, ampuni hamba yang lemah, cintai hamba, sayangi hamba dan jangan tinggalkan hamba sendiri melewati semua ini” terus dzikir deh, terus dzikir jangan berhenti sampai tenang dan air mata habis :)
Ketika masalah datang, ALLAH tidak meminta saya berpikir hingga penat mencari jalan keluar, karena jalan keluar milik ALLAH, yang ALLAH minta hanya saya sabar dan shalat “dan jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu” kurang apa lagi coba? Ayo hapus arimata yah, sabar dan shalat !!!
Dan satu lagi, jika terasa buntu jangan cari jalan keluar yang tambah masalah, jangan menyelesaikan masalah dengan masalah, contohnya nih “gak dapat dapat jodoh, nekat pacaran dan menyerahkan segalanya” ini bodoh namanya, contoh lagi minum minum hamar dan nge-drug biar hilang masalah, masalah gak hilang otak hilang:)
Jadi, selamat kembali ke ALLAH, DIA yang memberi ujian DIA pula yang akan mencarikan jalan keluar, gak ada yang lain Bro !! percaya deh, kalau gak percaya main ke https://www.facebook.com/Lentera.Hati.Motivation
 http://www.facebook.com/Lentera.Hati.Motivation

Kiat Sehat Ala Rasulallah

Rasulullah bersabda :
“Mu’min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mu’min yang lemah ……”(HR Muslim)
Bagaimana agar senantiasa sehat seperti Rasulullah? Ikuti resepi berikut :
SELALU BANGUN SEBELUM SHUBUH
Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum shubuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu, sholat shubuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yg mendalam antara lain :
  • Berlimpah pahala dari Allah
  • Kesegaran udara shubuh yg bagus utk kesehatan/ terapi penyakit TB
  • Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan
AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN
Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jumát beliau mencuci rambut2 halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi.
“Mandi pada hari JUmát adalah wajib bagi setiap orang2 dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman”(HR Muslim)
TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN
Sabda Rasul :
“Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak ( tidak sampai kekenyangan)”(Muttafaq Alaih)
Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda : Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dg adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan
GEMAR BERJALAN KAKI
Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya.
Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori2 terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung
TIDAK PEMARAH
Nasihat Rasulullah : “Jangan Marah” diulangi sampai 3 kali. Ini menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa.
Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :
  • Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring
  • Membaca Ta ‘awwudz, karena marah itu dari Syaithon
  • Segeralah berwudhu
  • Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati
OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA
Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT
TAK PERNAH IRI HATI
Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.
sumber : ukhuwah.or.id