Rabu, 25 Juli 2012

Merindukan Purnama

Seandainya anak Adam memiliki dua lembah yang dipenuhi harta kekayaan, dia pasti menginginkan lembah yang ketiga” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas)

Hadits diatas menunjukan betapa manusia tiada memiliki rasa puas, bener gak? mari duduk manis sambil ngabuburit dan dengerin cerita saya :) kemarin saya bertemu dengan seorang sahabat saya, seorang perempuan cantik, meskipun dia kini bukan lagi photo model, tapi cantiknya tak pudar, muda, S2 lulusan luar negeri bergelar LLM, senyumnya manis, kalau cuma dibandingkan dengan senyum manisnya Dian Sastro aja sih kalah Dian, hehehe :) bener ! sahabat saya yang satu ini memang cantik, dimata saya perempuan ini tanpa cela
Setelah mengisi jam demi jam dengan cerita masa lalu, berselingan dengan tawa renyah, tiba tiba sahabat saya ini bilangDe, dulu kita bahagia yah walaupun kita gak punya apa apa:) wak waw, ada apa nih dalam hati saya “bukannya elo udah punya segalanya sist” dan jawabannya membuat saya tertegun “hidup gue hampa, kosong, gak tahu bahagia itu kaya apa De” waduh !! kalau menyimak caranya becanda dan peningkatan signifikan pada taraf kemakmurannya, rasanya saya tidak percaya dia tidak bahagia, semua terlihat baik-baik saja :(
Lalu bisa ditebak, saya bengong dan merenung, apa sebenarnya yang ia cari di dunia ini? sejak lepas subuh hingga jelang maghrib, bahkan lebih banyak lagi yang membutuhkan waktu lebih hingga jauh melewati isya ia masih bekerja, sungguh waktu ibadah semakin sempit, mungkin ini yang membuat hidupnya hampa, ketika manusia tak tahu apa yang dicari, mereka kehilangan ALLAH !! ketika mereka mencari yang hilang tapi tak tahu apa yang hilang, ia kehilangan ALLAH
Kisah klasik para pencari dunia adalah hampa, kosong !!
Renungan ini menampar saya, lalu dalam barisan manakah saya berada? alih-alih berada di barisan “Para Pencari Tuhan” (kaya judul buku saya yang bagus itu yah?), atau seperti sebagian besar dari kita, bahkan hampir semua dari kita bergegap gempita dalam barisan “Para Pencari Dunia”
Saya tidak malu mengakui-nya, malu mengaku mencintai ALLAH tapi dunia yang saya uber,  hari demi hari berlalu, dan kesibukan memburu rizki duniawi itu seolah tidak berjeda.
Lalu apa yang saya dapat?
Saya mencoba merekam perjalan hidup saya, di masa lalu  begitu banyak hal-hal sepele yang mampu menghadirkan kebahagiaan tak terkira, bisa merasakan bahagianya berenang-renang di sungai yang airnya berkilau jernih? Sekarang diantara banyak yang rumahnya ada kolam renang, tapi kebahagiaan mandi di sungai orang-orang dusun itu nggak kalah seru nya dengan orang kaya yang mandi di kolam renangnya sendiri, bahkan kolam renang lebih sering gak kepakenya tuh, pajangan saja :)
Bahkan banyak orang kaya yang langit-langit rumahnya dicat seperti awan beneran, namun kebahagiaan yang sesungguhnya bukan langit buatan, bukan sungai buatan, bahagia justru saat awan itu benar-benar awan, orang kaya punya langit di rumahnya, orang dusun punya langit beneran yang luasnya masya ALLAH :)
Hal-hal “sepele” ini justru yang membuat saya bahagia, masih mampu membuat hati saya bahagia? bukan perubahan karir, kedudukan, taraf ekonomi, pergaulan, pacar ganteng, dan semua yang yang dimiliki sahabat saya, bukan.. bukan itu :(
Seandainya anak Adam memiliki dua lembah yang dipenuhi harta kekayaan, dia pasti menginginkan lembah yang ketiga” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
Mengapa tidak berbatas? Sebab keserakahan itu adiktif. Sedangkan ciri khas kecanduan adalah kebutuhan akan dosis yang lebih besar lagi, lagi, lagi… inilah dunia, kalau kita sudah terbiasa menyantap hutan, gunung, dan meminum samudera raya. Jangan harap bisa terpuaskan oleh sepotong cakar ayam dan segelas teh jahe hangat dalam suasana egaliter :)
Makanya, ALLAH mewajibkan kita menjalani simulasi perang melawan keserakahan. Di bulan ramadhan ini, kita merasakan kembali kelaparan sepanjang hari dan betapa nikmat makanan paling sederhana kala berbuka puasa walau dengan sebiji kurma. Kita diingatkan pada kodrat kita
Selamat Menjalankan Ibadah Ramadhan, selamat menjadi tamu ALLAH http://www.facebook.com/Lentera.Hati.Motivation



Tidak ada komentar:

Posting Komentar