Bila manusia tidak mampu menemukan keheningan dalam dirinya, maka tidak ada satu tempatpun yang akan memberinya ketenangan ….
.<span>Malam ini saya tiba tiba ingin bertafakur, berdua dengan ALLAH dalam hening, terngiang ngiang ditelinga saya kalimat diatas bahwa keheningan itu ada didalam diri, ketika ALLAH mengatakan akan turun di sepertiga malam dan bertemu dengan orang orang yang sedang mengingatNYA, pasti akan ditepatinya, iya ALLAH tidak pernah ingkar janji lalu mengapa saya merasa sendiri, seharusnya saya tahu bahwa ada ALLAH yang selalu mengurus saya …</span>
Iya, tafakur malam ini terasa begini indah, saya benar benar merasa menjadi debu, debu yang berlari mendekati kesempurnaan ALLAH, ALLAH begini dekat malam ini saya menundukan kepala dihadapan ALLAH yang maha menatap, maha mendengar, maha memperhatikan saya, DIA tahu apapun yang saya lakukan, tidak ada satu lirikan mata yang luput dari pengetahuan ALLAH, tidak ada satu patah katapun yang terucap tanpa didengar oleh ALLAH …
Sedekat kematian saya, dan alangkah indahnya jika malaikat maut menjemput dengan paras yang tak menakutkan, dijemput kala kening saya usai bersujud, ketika lidah saya sedang lirih menyebut nama ALLAH, ketika keringat bersimbah keringat dalam perjalanan berdakwah, bersedekah, berzakat. Saya ingin saat kematian adalah saat orang tua ridho, saat orang orang yang pernah saya sakiti telah memaafkan, saat airmata berlinang karena rindu dengan ALLAH, dan saat terlepas ajal penuh dengan kemuliaan.
Dan inilah janji ALLAH ketika kita mendekati ALLAH dengan berjalan maka ALLAH akan mendekat dengar berlari, mendekatlah, ALLAH tidak akan ingkar janji.
Indah sungguh merindukan kedekatan dengan ALLAH dalam hening, tidak inginkah menjadi kekasih ALLAH? tidak inginkah memiliki jiwa yang tenang?
Jika ingin memiliki jiwa yang bahagia, janganlah lagi membalas nikmat ALLAH dengan dosa dosa yang baru, yang lalupun belum tentu terampuni. Dan janganlah merasa bahwa tiada dosa kita miliki, merasa suci padahal ALLAH maha tahu apa yang dilakukan oleh tubuh kita bukan? zina mata, zina lisan, ALLAH tahu apa yang kita sentuh dengan tangan ini, ALLAH tahu bagaimana kita riya, bahkan ALLAH tahu bagaimana kening ini jarang mengingat ALLAH meskipun saya sering sujud, ALLAH maha tahu keadaan hati yang petantang petenteng, sombong, merasa hebat, padahal yang saya sombongkan adalah titipan ALLAH … coba bayangkan ketika saya meminjam mobil sahabat saya lalu saya buka jendela agar orang liat saya membawa mobil mewah padahal mobil itu bukan milik saya, apa kira kira yang ada dipikiran sang pemilik mobil “udah minjem, sombong lagi” malu gak kira kira?
Semua lumuran aib ini hanya ALLAH yang tahu, dan ALLAH maha tahu kebusukan hati saya yang sedang dilanda asmara sehingga menggadaikan kasih sayang ALLAH, plus dengan tidak tahu diri saya mengatakan bahwa saya mencintainya karena ALLAH, padahal jelas jelas saya lebih suka berdekatan dengan si dia, bersentuhan tangan dan membuat hati saya kebat kebit kesemutan, ini ini lebih indah daripada duduk tafakur bikin kaki kesemutan padahal saya sedang bersama ALLAH, dengan kelakukan macam begini, tak ada gelar lain selain munafik, mengaku mencintai ALLAH tapi lebih mencintai si dia … nauzubilahimdzalik :(
Bayangkan jika saat ini malaikat maut berada dihadapan saya dan mengajak saya pulang, bekal apa yang bisa saya bawa pulang? jika semua yang diatas masih saja saya lakukan?
saya meminta surga tapi saya menjalankan amalan amalan neraka, shalat saya jarang khusuk, bahkan disisa waktu kesibukan dunia, membaca Alquran sering keburu perih mata saya karena seharian menatap layar notebook, sedekah hanya kalau ada uang sisa dikantong, buka dompet males, sama orang tua berkata kasar, bahkan jarang menanyakan kabarnya padahal belasan tahun saya hisap keringat dan tenaganya berapa banyak kata kata saya yang mengiris iris hati Ayah, berapa sering sorot mata tajam saya membuat Ayah terluka, padahal amalan yang dicintai ALLAH sesudah shalat adalah memuliakan orang tua
Ya ALLAH, duhai ALLAH, inilah saya hambaMU yang ENGKAU ciptakan, yang ENGKAU urus setiap saat, ampuni saya yang hanya debu, ampuni andai saya sering tidak ridho dengan ketentuanMU, ya ALLAH saya merindukan menjadi PENGHUNI di surgaMU, jangan jadikan saya jalan kemaksiatan untuk mahlukMU yang lain, saya ingin menjadi Ibu yang dari rahim saya lahir mujahid dan mujahidah kesayanganMU …
Ya ALLAH yang jiwa saya dalam genggamanMU, jadikan tafakur ini pelembut hati saya, hati yang tak pernah kesepian karena selalu merasakan kehadiranMU, hati yang tenang karena mengingatMU, hati yang penuh cinta ya ALLAH cinta kepadaMU, hati yang selalu rindu, rindu kepadaMU … dosa yang kemarin tak ingin terulang lagi, khilaf yang kemarin tak ingin ada lagi, kesombongan yang kemarin semoga terkubur !!
tafakur sedebu, semoga bermanfaat..
LENTERA HATI motivation
http://www.facebook.com/pages/Tanjungpinang-Indonesia/Lentera-Hati-Motivation/111615748905514
.<span>Malam ini saya tiba tiba ingin bertafakur, berdua dengan ALLAH dalam hening, terngiang ngiang ditelinga saya kalimat diatas bahwa keheningan itu ada didalam diri, ketika ALLAH mengatakan akan turun di sepertiga malam dan bertemu dengan orang orang yang sedang mengingatNYA, pasti akan ditepatinya, iya ALLAH tidak pernah ingkar janji lalu mengapa saya merasa sendiri, seharusnya saya tahu bahwa ada ALLAH yang selalu mengurus saya …</span>
Iya, tafakur malam ini terasa begini indah, saya benar benar merasa menjadi debu, debu yang berlari mendekati kesempurnaan ALLAH, ALLAH begini dekat malam ini saya menundukan kepala dihadapan ALLAH yang maha menatap, maha mendengar, maha memperhatikan saya, DIA tahu apapun yang saya lakukan, tidak ada satu lirikan mata yang luput dari pengetahuan ALLAH, tidak ada satu patah katapun yang terucap tanpa didengar oleh ALLAH …
Tersadar jua jika saat ini saya dihargai orang lain, dipuja tulisan tulisan saya, dikagumi manisnya senyum saya, sungguh ini bukan karena semua yang saya miliki, tapi karena ALLAH menutupi aib aib saya, ALLAH itu sangat dekat, sangat dekat …
Sedekat kematian saya, dan alangkah indahnya jika malaikat maut menjemput dengan paras yang tak menakutkan, dijemput kala kening saya usai bersujud, ketika lidah saya sedang lirih menyebut nama ALLAH, ketika keringat bersimbah keringat dalam perjalanan berdakwah, bersedekah, berzakat. Saya ingin saat kematian adalah saat orang tua ridho, saat orang orang yang pernah saya sakiti telah memaafkan, saat airmata berlinang karena rindu dengan ALLAH, dan saat terlepas ajal penuh dengan kemuliaan.
Dan inilah janji ALLAH ketika kita mendekati ALLAH dengan berjalan maka ALLAH akan mendekat dengar berlari, mendekatlah, ALLAH tidak akan ingkar janji.
Indah sungguh merindukan kedekatan dengan ALLAH dalam hening, tidak inginkah menjadi kekasih ALLAH? tidak inginkah memiliki jiwa yang tenang?
Jika ingin memiliki jiwa yang bahagia, janganlah lagi membalas nikmat ALLAH dengan dosa dosa yang baru, yang lalupun belum tentu terampuni. Dan janganlah merasa bahwa tiada dosa kita miliki, merasa suci padahal ALLAH maha tahu apa yang dilakukan oleh tubuh kita bukan? zina mata, zina lisan, ALLAH tahu apa yang kita sentuh dengan tangan ini, ALLAH tahu bagaimana kita riya, bahkan ALLAH tahu bagaimana kening ini jarang mengingat ALLAH meskipun saya sering sujud, ALLAH maha tahu keadaan hati yang petantang petenteng, sombong, merasa hebat, padahal yang saya sombongkan adalah titipan ALLAH … coba bayangkan ketika saya meminjam mobil sahabat saya lalu saya buka jendela agar orang liat saya membawa mobil mewah padahal mobil itu bukan milik saya, apa kira kira yang ada dipikiran sang pemilik mobil “udah minjem, sombong lagi” malu gak kira kira?
Semua lumuran aib ini hanya ALLAH yang tahu, dan ALLAH maha tahu kebusukan hati saya yang sedang dilanda asmara sehingga menggadaikan kasih sayang ALLAH, plus dengan tidak tahu diri saya mengatakan bahwa saya mencintainya karena ALLAH, padahal jelas jelas saya lebih suka berdekatan dengan si dia, bersentuhan tangan dan membuat hati saya kebat kebit kesemutan, ini ini lebih indah daripada duduk tafakur bikin kaki kesemutan padahal saya sedang bersama ALLAH, dengan kelakukan macam begini, tak ada gelar lain selain munafik, mengaku mencintai ALLAH tapi lebih mencintai si dia … nauzubilahimdzalik :(
Bayangkan jika saat ini malaikat maut berada dihadapan saya dan mengajak saya pulang, bekal apa yang bisa saya bawa pulang? jika semua yang diatas masih saja saya lakukan?
saya meminta surga tapi saya menjalankan amalan amalan neraka, shalat saya jarang khusuk, bahkan disisa waktu kesibukan dunia, membaca Alquran sering keburu perih mata saya karena seharian menatap layar notebook, sedekah hanya kalau ada uang sisa dikantong, buka dompet males, sama orang tua berkata kasar, bahkan jarang menanyakan kabarnya padahal belasan tahun saya hisap keringat dan tenaganya berapa banyak kata kata saya yang mengiris iris hati Ayah, berapa sering sorot mata tajam saya membuat Ayah terluka, padahal amalan yang dicintai ALLAH sesudah shalat adalah memuliakan orang tua
Ya ALLAH, duhai ALLAH, inilah saya hambaMU yang ENGKAU ciptakan, yang ENGKAU urus setiap saat, ampuni saya yang hanya debu, ampuni andai saya sering tidak ridho dengan ketentuanMU, ya ALLAH saya merindukan menjadi PENGHUNI di surgaMU, jangan jadikan saya jalan kemaksiatan untuk mahlukMU yang lain, saya ingin menjadi Ibu yang dari rahim saya lahir mujahid dan mujahidah kesayanganMU …
Ya ALLAH yang jiwa saya dalam genggamanMU, jadikan tafakur ini pelembut hati saya, hati yang tak pernah kesepian karena selalu merasakan kehadiranMU, hati yang tenang karena mengingatMU, hati yang penuh cinta ya ALLAH cinta kepadaMU, hati yang selalu rindu, rindu kepadaMU … dosa yang kemarin tak ingin terulang lagi, khilaf yang kemarin tak ingin ada lagi, kesombongan yang kemarin semoga terkubur !!
tafakur sedebu, semoga bermanfaat..
LENTERA HATI motivation
http://www.facebook.com/pages/Tanjungpinang-Indonesia/Lentera-Hati-Motivation/111615748905514
Tidak ada komentar:
Posting Komentar